Sabtu, 26 Desember 2015

melangkah menuju kebebasan

Telah kita ketahui bahwa semua orang di lapisan bumi mana pun, begitu mendambakan kehidupan yang baik, nyaman, damai dan nyata, serta merengkuh keberhasilan menjadi yang terbaik. Bukan hanya sekedar di dunia, melainkan juga di akhirat kelak. Namun yang menjadi masalah, hampir semua orang tidak mau menjalani proses pahitnya. Semua hanya tahu dan melihat manisnya saja, tanpa ingin tahu dan juga tanpa ingin merasakan bagaiman semua manis itu bisa terjadi dan terlaksana. Semua orang hanya berkeinginan untuk mendapatkan sesuatu dengan cara yang instan. Sesungguhnya, inilah dampak buruk dari perkembangan tekhnologi era globalisasi ini. Mereka menciptakan berbagai instansi-instansi yang sejatinya melahirkan sesuatu yang kurang baik. Bahkan cenderung buruk. Bagaimana tidak, dengan perkembangan tekhnologi yang begitu pesat ini, orang-orang benar-benar telah dimanjakan hingga menumbuhkan sifat malas dan cenderung tidak mau bekerja keras untuk memperoleh sesuatu. Mereka selalu berdalih, “segala keberhasilan dari perkembangan tekhnologi saat ini tentunya untuk memudahkan orang-orang bukan”. Mungkin, pernyataan tersebut tidak sepenuhnya salah. Namun ada satu hal yang sangat perlu kita sadari bahwa nenek moyang kita, yang telah membangun peradaban manusia sebegini hebat telah menitipkan suatu misi, yakni untuk mengembangkanya agar menjadi lebih baik lagi. Bukan hanya untuk dinikmati saja, melainkan mereka menitipkan misi perbaikan untuk peredaban manusia selanjutnya, yaitu masa dimana para regenaerasi kita hidup dan juga tentunya yang mengemban misi yang sama seperti kita. Dan begitu seterusnya. Seorang ilmuan ahli Fisika asal Inggris, St. Issac Newton beranggapan bahwa, tidak ada satu pun sesautu yang bersifat instan di dunia ini, yang menimbulkan dampak positif. Segala yang instansi di dunia ini cenderung merusak. Dan bukti realitanya memang demikian adanya. Banyak orang yang ingin berhasil, namun tidak mau menjalani prosesnya. Tidak mau bekerja keras, tidak mau melangkah, dan tidak mau menerima segala resiko. Itu seperti pandangan orang yang tengah menghayal dan bermimpi di siang bolong. Bahkan, mungkin itu mendekati cara berpikir orang gila. Mulai sekarang, jika anda masih berkeinginan untuk berhasil, maka tanamkan prisnsip dalam diri anda masing-masing untuk mau bersabar menjalani prosesnya. Siap untuk menerima konsekuensi, dan mulailah melangkah. Tanpa mulai melangkah, anda tidak akan kemana-mana dan tidak akan mendapatkan apa-apa. Jangan hanya diam dan melamun di tempat anda. Dedikasikan hidup anda untuk apa yang anda sukai, bekerja keras secara total dan bersabarlah. Anda pasti akan menemui jalan sukses seperti apa yang anda harapkan. Karena sebuah hasil itu di ukur dari kerja keras seseorang dalam menggapai sesuatu. Telah banyak contoh yang dapat kita teladani tentang kerja keras dan prinsip pantang menyerah yang selalu berujung pada keberhasilan dan kesuksesan. Ingat, tuhan tidak tidur. Ia menyaksikan hambanya yang besungguh-sungguh, yang mengharapkan sesuatu darinya berupa mimpi atau cita-cita kita. Setelah ia menyaksikan keikhlasan dan keridhoan dari hambanya dalam menjalani proses menuju keberhasilan, maka ia akan senantiasa memberikan kemudahan dan menuntun kita pada keberhasilan dan kesuksesan kita. Pada esok dimana kedamaian dan kebahagiaan hidup telah kita rengkuh dengan kerja keras. Sebuah hasil yang di dapat dengan kerja keras tentunya akan lebih terasa nikmat dari pada apa yang telah kita dapat secara instan. Hati tidak akan memungkiri hal itu dimana kepuasan adalah sebagai tolak ukur utama dalam menilai sebuah kenikmatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar