Selasa, 22 Desember 2015

Semua adalah sama

Lahirlah untuk menjadi juara Di dunia ini, kita semua tau bahwa tidak ada satu pun manusia yang tidak menginginkan derajat tertinggi. Semua saling berlomba menjadi yang terbaik. Seorang siswa di dalam kelasnya selalu menginginkan prestasi tertinggi dan menjadi yang terbaik di kelasnya, seorang hecker juga mempunyai keinginan sebagai seorang ahli dunia maya yang handal dan menjadi yang terbaik, dan masih banyak lagi. Kita sendiri tidak bisa mengingkari dalam hati kita yang paling dasar bahwa kita selalu ingin menjadi yang terbaik dalam segala hal, khususnya dalam keahlian atau potensi diri kita. Dan, itu telah menjadi sesuatu yang wajar karena ternyata tuhan pun telah mendesain kita dari suatu hal kecil yang telah menjadi juara. Dulu, beberapa tahun lalu ketika kita belum dilahirkan, ada tetes air yang di dalamnya menyimpan milyaran sel yang telah di hasilkan oleh pergulatan keras antara dua insan yang tengah beribadah, yakni tetes air mani. Dari milyaran sel yang tersimpan di dalam setetes air mani tersebut, hanya setu sel terbaik saja yang nantinya akan membuahi kantung rahim. Satu sel juara tersebutlah yang nantinya akan membentuk salah satu dari diri kita. Dari proses itulah kita tahu, sejatinya seluruh mahluk di dunia ini tercipta dari bahan yang telah menjadi juara. tuhan telah mendesain kita menjadi pemenang, menjadi sosok juara. namun, ironisnya, di dunia ini masih saja banyak orang yang pesimis untuk menjadi yang terbaik entah dalam lingkup ruang kelas atau pun persaingan ranah berskala besar . Harusnya kita merenungi proses tersebut. Dulu saja ketika kita hanya sekecil sel dan bersaing dengan milyaran sel lainya, namun tak menghalangi sel tersebut untuk menjadi yang terbaik. Tahukah anda? di dalam buku ESQ dijelaskan, sebuah penelitian di Amerika memperkirakan ada 100 trilun sel di dalam diri setiap manusia. Dan di setiap sel tersebut termuat 23 pasang kromosom yang setiap pasang kromosomnya menyimpan 3 milyar pasang alfabet DNA. Dan taukah anda, jika alfabet DNA itu di bentang kan, maka panjangnya akan mencapai 300 kali putaran jarak bumi dengan matahari. Menurut seorang peneliti juga, di katakan bahwa di dalam tubuh setiap manusia itu menyimpan energi listrik yang begitu dahsyat. Konon, besar energi listrik dari setiap manusia dapat memasok listrik satu pulau jawa secara penuh. Hanya saja, energi listrik yang begitu besar itu tidak dapat terkontrol hingga ahirnya tidak tampak sedikit pun tentang adanya energi listrik tersebut. Kita tidak perlu kaget ketika mengetahui segala hal hebat yang ada di dalam tubuh kita, karena sesungguhnya tuhan kita telah memberitahu kepada kita dari kalam-kalamnya yang suci dan tidak mungkin ada kebohongan, yakni manusia adalah makhluk yang paling sempurna di antara makhluk-makhluk tuhan yang lain. Manusia adalah makhluk yang paling sempurna dan di anugerahkan kepada mereka berupa akal agar mereka mampu melakukan pencarian jati diri, membaca dan berpikir akan kemegahan serta kebesaran kerajaan tuhanya, juga berpikir tentang ilmu tuhan yang tiada batasnya. Setelah mengetahui bahwa kita sebagai manusia di beri anugerah yang begitu besar oleh tuhan kita, lantas, masihkah kita merasa ragu untuk bisa menjadi yang terbaik? Sebenarnya sudah tidak ada lagi alasan kita untuk pesimis dalam perjalanan kita menuju keberhasilan. Hanya kemauan saja yang tidak kita miliki. Mulailah bermimpi dan bersiap untuk melakukan kerja keras untuk mengejar mimpi anda. Seperti pernyataan yang pernah dikatakan oleh bapak proklamator kita, “ kita ingin menjadi negara yang tertatih setiap hari, kita ingin menjadi negara yang di gembleng oleh keadaan, digembleng hampir hancur lembur bangun kembali, digembleng hampir hancur lebur bangkit kembali. Hanya dengan jalan demikianlah kita dapat menjadi negara yang otot kawat tulang besi”. Dari ungkapan tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa keberhasilan hanya dapat diperoleh dengan kerja keras dan jatuh bangun. Tidak menangis dan menyerah untuk menggapai mimpi. Tertatih merupakan pengalaman dimana kita dapat belajar menumbuhkan ketegaran dan prinsip kita. Tolok ukur dari keteguhan prinsip kita dapat dilihat dari sebanyak mana dan sepanjang mana perjalanan terjal kita pada proses merengkuh kesuksesan mimpi kita. Karena dari situ kita bisa melihat seberapa besar prinsip keyakinan kita. Separti halnya sebuah berlian atau pun permata. Untuk menghasilkan berlian atau permata yang indah, tentu saja memerlukan proses kerja keras yang lebih sulit. Begitu pun hidup kita. Ketika kita mendambakan hidup bahagia, yang damai, yang nyaman, yang sesuai harapan kita, tentunya kita harus siap berjuang keras dan pantang menyerah untuk dapat mewujudkanya. Karena, pantang menyerah dan siap berjuang keras (totalitas) adalah modal utama seseorang untuk menempuh keberhasilanya. Tanpa itu semua, kita hanya akan menjadi seseorang yang tenggelam oleh lautan mimpi kita sendiri. Sulit memang, tetapi kita harus tetap memulai dengan langkah seperti itu, yaitu dengan semangat pantang menyerah, dan usaha total kita dalam merengkuh mimpi dan cita-cita. Mengeluh dan merasa puas adalah faktor dimana kita tidak akan mampu memperbaiki keadaan yang ada. Ia akan terpuruk di tempat diamana ia merasa telah berhasil atau pun merasa gagal. Ketika kita tengah mendapati kondisi yang baik, maka tetaplah untuk menjaga posisi itu, juga mencoba memperbaiki segala kekurangan yang ada. Jangan sampai terlena pada apa yang telah kita peroleh sehingga tidak bisa mencoba untuk bisa lebih baik lagi (Kaizen).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar