Selasa, 22 Desember 2015

Bumi Pertiwi

Bumi Indonesia Banyak orang berpendapat tentang Bumi Pertiwi kita. Entah itu dalam aspek alamnya, intelegensinya, budayanya, hingga olah raganya pun tak luput dari penilaian. Namun karena keterbatasan pengetahuan, banyak dari mereka melahirkan pendapat negatif tak berujung hingga ke dasar bahasan mereka. Mereka hanya tau kebobrokan bangsa ini tanpa berusaha mencari tau sebanyak-banyaknya tentang kelebihan atau pun kebaikan dari bangsanya. Memang, berita atau pun artikel-artikel yang membahas secara begitu detail tentang sisi negatif dari negara kita cenderung lebih banyak dari pada bahan bacaan-bacaan yang mengandung unsur-unsur positif dalam negri kita, yang dari semua bacaan-bacaan tersebut dapat membentuk pola pikir kita tentang Indonseia. Ketika kita terlalu sering menjumpai bacaan yang negatif tentang Indonesia, maka dengan sendirinya alam bawah sadar kita akan menyimpan pandangan yang temuat dalam wacana tersebut sehingga di waktu yang akan datang, pandangan dalam wacana tersebut akan kita ikuti dan kita benarkan. Begitu pun sebaliknya. Entah ini salah siapa? Namun, bisakah kita berpikir untuk lebih positif tentang negri kita. Jika memang kita tidak mampu, kita bisa belajar dengan mencari artikel-artikel atau bahan bacaan yang mengandung unsur positif dari negri kita melalui internet atau pun dari mana saja. Tentunya, di samping membantu menambah wawasan kita tentang Bumi Pertiwi, kita juga dapat belajar untuk mengembangkan atau pun melahirkan cara berpikir positif yang mungkin saja dapat terbentuk dari wacana-wacana yang telah kita baca dan kita pahami. Sehingga, ketika kita memang telah benar-benar mengetahui tentang seluk beluk negri kita secara mendetail, maka, sedikitnya kita bisa mengoreksi apa saja kekurangan dari negri kita, serta memungkinkan kita untuk bisa memberikan atau pun menemukan solusinya. Ayo, jangan saja kita hanya mengecam dan mencela atas dasar pengetahuan kita yang dangkal tentang Bumi Pertiwi. Mari bangun bersama dengan daya dan kemampuan yang kita miliki. Lakukan apa yang bisa kita lakukan untuk Bumi Pertiwi. Beri apa yang kita punya untuk bangsa yang masih terlelap ini. Dorong ia dengan semangat mu yang berapi-api sehingga ia kembali terbang bagaikan Garuda sebagaimana lambangnya yang hingga kini masih berdiri kokoh dan bertebaran di seluruh penjuru Nusantara. Bangun kembali nama Indonesia hingga menjulang tinggi menerjang cakrawala. Ayo, mari bersama melanjutkan perjuangan para pahlawan bangsa kita, khususnya bapak proklamator kita yang dulu telah berjuang begitu gigih dalam upaya memajukan bangsa. Ingat, perjuangan saja harus menerjang para penjajah dari negri kita. Jangan terlalu memandang sempit kata perjuangan yang hanya identik dengan “mengusir para penjajah”. Perjuangan itu adalah melakukan tindakan positif yang di tujukan untuk kita, orang-orang di sekitar kita, juga untuk bangsa kita. Entah itu dalam bentuk belajar, menolong sesama, juga menghargai sesuatu tentang apa saja, dan masih banyak lagi yang lainya. Sekali lagi, lakukan apa yang bisa kita lakukan untuk negri kita dalam rangka meneruskan perjuangan para pahlawan kita menuju Indonesia yang benar-benar merdeka. Dahulu, kita punya Bung Karno. Sosok tergigih dalam menjunjung tinggi nama negri kita. Karena kehebatan beliau, nama indonesia dapat dikenal di seluruh penjuru dunia. Belaiu mendedikasikan seluruh hidupnya untuk negri ini, Bumi Pertiwi. Apakah kita merasa nyaman dengan ketertinggalan bangsa kita. Tentunya tidak bukan? Maka dari itu ayo, mari bersama bangun bangsa ini agar kembali meraih kejayaan seperti apa yang telah kita raih di masa lalu. Bahkan harus lebih jaya dari kejayaan masa lalu. Dan untuk meraih itu kembali, kita harus merubah diri kita terlebih dahulu. Bukankah ada sebuah filosofi mengatakan, ‘ketika kita mampu merubah diri kita, maka kita bisa merubah segalanya”. Merubah pandangan kita terhadap bumi pertiwi, agar tumbuh rasa cinta. Bisa dengan mencari tau sebanyak-banyaknya keunggulan dan segala aspek positif dari negri kita, jangan hanya tau kebobrokanya saja yang nantinya melahirkan kesan jelek bumi pertiwi pada benak kita semua. Setelah itu, berkreasilah untuk bangsa dan junjung setinggi-tingginya. Ingat, “hubbul wathon minal iman”, mencintai tanah air pun merupakan sebagian dari iman. Sebenarnya, jika memang benar-benar kita sadari, apa sih yang negri kita tidak punya? Orang jenius? Kita punya Bj habiebie, Muhammad arief budiman, Prof. Khoirul anwar, Prof dr. Ken kawan soetanto, Yanuar nugroho dan masih banyak lagi orang-orang jenius lainya. Jika kita tau kiprah mereka, tentunya kalian pun akan meyakini mereka pun mampu menuntun kita bersama bangsa kita untuk bisa bersaing dengan bangsa maju lainya. Intelegensi mereka tidak kalah hebat dengan intelegensi-intelegensi barat lainya. Bahkan, sosok Habiebie begitu teramat di hargai oleh bangsa Jerman. Itu tidak lain karena kejeniusan beliau yang merupakan orang Indonesia. Apa kita kekurangan tekhnologi? melalui mereka, kita bisa belajar dan mengembangkan tekhnologi secanggih bangsa barat. Bahkan Habiebie dalam pidatonya pernah berkata, "...Saya bilang ke Presiden, kasih saya uang 500 juta Dollar dan N250 akan menjadi pesawat yang terhebat yang mengalahkan ATR, Bombardier, Dornier, Embraer dll dan kita tak perlu tergantung dengan negara manapun. Tapi keputusan telah diambil dan para karyawan IPTN yang berjumlah 16 ribu harus mengais rejeki di negeri orang dan gilanya lagi kita yang beli pesawat negara mereka!”. Jika kita melihat dari pengalaman Habiebie, dapat kita simpulkan bahwa negri kita, khususnya pemerintah, tidak percaya kepada orang Indonesia sendiri. Mereka lebih percaya pada bangsa lain, terlebih bangsa barat. Mereka lebih percaya dan lebih suka memberi untung kepada bangsa lain dari pada memberi untung kepada bangsa sendiri. Parahnya lagi, banyak dari kita pun yang lebih mengagumi hasil karya bangsa lain tanpa berusaha untuk mencoba belajar berkarya sendiri dan bertujuan mmengungguli hasil karya bangsa lain. Bukankah Bapak Proklamator kita telah menanamkan prinsip berdikari dan tidak bergantung pada bangsa lain. Bangsa lain hanya memperalat kita untuk berusaha mengeruk kekayaan bangsa kita melalui jalinan kerjasama dengan mereka. Apakah kita tidak percaya juga pada Bapak Proklamator kita yang jelas-jelas telah mendedikasikan seluruh hidupnya untuk negri kita tercinta ini?. Apakah kita kekurangan sumber daya alam? Apa kita juga kekurangan kebudayaan? Betapa alam negri kita begitu melimpah ruah dari pada negri lain. Kekayaaan flora dan fauna negri kita dapat memikat para pelancong manca negara untuk menambah dan membangun pundi-pundi perekonomian negri kita agar lebih stabil. Kekayaan alam bawah laut dan obyek wisata yang tersedia di negri kita juga telah mempunyai kelas tersendiri di pentas obyek wisata dunia. Kekayaan budaya juga mampu menjadi penghias dan penyempurna tentang betapa mengagumkan negri kita. Keragaman budaya dari sabang sampai merauke menjadi keunggulan negri kita dari negri lain. Lalu masihkah kita merasa tidak mampu menjadi bangsa yang lebih maju dari bangsa yang lain? Sesungguhnya, kita hanya kurang kesadaran. Kita kurang sadar kalau ternyata kita punya tugas untuk mengemudi negri kita kearah yang lebih baik, membawanya kembali menuju Indonesia merdeka. Serta kita pun harus tahu dan sadar bahwa, untuk mengubah semuanya (bangsa kita) kita harus memulainya dengan merubah diri kita sendiri untuk selalu memberikan yang terbaik dalam setiap langkah yang kita lakukan. Negri kita memiliki segalanya untuk bermetamorfosis menjadi negara yang maju. Sekarang, mari kita bersama melanjutkan perjuangan mewujudkan misi bapak proklamator kita menuju Indonesia yang benar-benar merdeka yang dulu sempat tersendat karena terlenanya kita pada apa yang telah kita raih di masa lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar