Jumat, 24 Juli 2015

benarkah teroris itu berjihad

Benarkah para Teroris itu tengah berjihad? Istilah Teroris kerap menjadi momok menakutkan bagi kita semua. Bagaimana tidak, istilah tersebut selalu dan sangat berkaitan dengan peristiwa ledakan bom. Apalagi mereka kerap memasang bom tersebut di tempat-tempat umum. Kita juga bahkan tidak tau kapan dan dimana para teroris itu melakukan aksinya dalam memasang bom peledakya. Tentunya, itu sangat mengganggu kenyamanan hidup kita dan sering kali membuat kita atau pun para penduduk lain merasa resah. Hingga sampai saat ini, peristiwa peledakan bom masih saja mengintai keamanan negri kita. Di masa lalu, tepatnya di tahun 2002, kasus bom Bali seolah menjadi awal dimana akan terjadi peristiwa-peristiwa ledakan lainya di daerah sekitar Indonesia. Yang terbaru, ledakan bom kembali terjadi pada kamis (9/7) lalu di Mall@Alam Sutera, Tangerang. Meski belum diketahui siapa dalang dari pelaku peledakan bom tersebut, namun pihak keamanan di sekitar area setempat memberikan arahan terkait antisipasi gerakan Teroris. Kabar tersebut seolah memaksa kita untuk memutar kembali ingatan kita tentang serentetan peristiwa-peristiwa ledakan bom di masa lalu. Mungkin yang paling kita ingat adalah peristiwa bom Bali. Ratusan orang tewas dan ratusan lainya luka-luka. Dan yang lebih ironis lagi, mereka mengatakan bahwa mereka adalah para muslim yang tengah berjihad. Orang yang mengatakan bahwa berjihad dengan meledakkan bom adalah keliru. Apalagi kasusnya banyak yang melakukan bom bunuh diri. Dan bukankah Allah melarang bahkan membenci orang-orang yang melakukan bunuh diri. Jika demikian, dimana letak dari konsep islam bahwa islam adalah agama rahmatallil’alamin. Islam tidak mengajarkan kekerasan sedikit pun. Itu telah dicontohkan dengan segamblang-gamblangnya pada sifat dan akhlak nabi ketika belaiu masih hidup. Beliau bahkan tidak pernah mendo’akan secuil pun kejelekan bagi orang yang jelas-jelas menghina beliau. Bahkan beliau malah mendo’akannya. Jadi, sudah sangat jelas. Mereka para teroris adalah orang bodoh yang salah paham terhadap ayat apa yang telah dibacanya. Juga banyak dari mereka adalah boneka dari para kelompok yang tidak menyukai Islam dan berupaya menghancurkan citra baik Islam. Dari berbagai sumber juga pernah di ungkapkan bahwa mereka (para teroris) adalah korban cuci otak. Jadi, masihkah kita percaya bahwa yang dilakukan oleh para teroris itu adalah sebuah jihad? Keterkaitan masalah teroris tersebut terletak pada kerusuhan atau tindakan teroris tersebut pada masyarakat. Dimana, masyarakat juga merupakan objek yang dibahas di dalam ilmu pengetahuan sosial (IPS).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar