Jumat, 05 Desember 2014

barokah



                                                      BAROKAH



Di Pesantren, barokah sangat diharapkan oleh para santri, namun jika dipikir lagi, tentang barokah itu terbagi menjadi dua. Ada barokah ilmu, dan ada barokah dta’dzim pada guru. Namun yang menjadi masalah disini, para santri lebih berlomba-lomba untuk meraup barokah dari gurunya saja, sehingga ia melalaikan barokah yang harusnya ia dapatkan juga dari ilmu yang ia pelajari. Banyak santri yang memilih untuk ta’dzim atau bantu-bantu gurunya saja, dan tidak pernah ikut dalam  transfer ilmu (mengaji) dengan gurunya. Banyak santri yang menjadikan alasan lelah karena bantu-bantu (nagbdi). Itu sangat disayangkan sakali, karena harusnya mereka juga melakukan proses transfer ilmu tersebut, dalam upaya mendapatkan barokah ilmunya. Karena barokah ilmu, dan barokah dari guru itu h bisa bersama-sama didapatkan.
Saya juga santri, dan saya tidak pernah menginginkan dalam hidup saya untuk menganut atau mengikuti konsep barokah ta’dzim tersbut. Bagi saya, barokah ilmu dan barokah guru harus didapatkan secara bersamaan. Saya harap tidak ada diantara kawan saya yang mengikuti konsep barokah ta’dzim tersebut. Saya berharap semua kawan saya memehami tentang konsep barokah yang sebenar-benarnya, yakni barokah ilmu dan barokah guru harus didapatkan secara bersamaan. Tidak ada salah satu dari kedua barokah itu yang lebih penting.
Saya Cuma baru bisa ngomong, tapi saya juga mengajak kawan-kawan saya, hususnya kawan santri saya untuk belajar bersama memehami bahwa selain kita nagabdi, kita juga tetap semangat mengaji.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar