BAROKAH
Di Pesantren, barokah sangat diharapkan oleh para santri, namun
jika dipikir lagi, tentang barokah itu terbagi menjadi dua. Ada barokah ilmu, dan
ada barokah dta’dzim pada guru. Namun yang menjadi masalah disini, para santri
lebih berlomba-lomba untuk meraup barokah dari gurunya saja, sehingga ia
melalaikan barokah yang harusnya ia dapatkan juga dari ilmu yang ia pelajari. Banyak
santri yang memilih untuk ta’dzim atau bantu-bantu gurunya saja, dan tidak
pernah ikut dalam transfer ilmu
(mengaji) dengan gurunya. Banyak santri yang menjadikan alasan lelah karena
bantu-bantu (nagbdi). Itu sangat disayangkan sakali, karena harusnya mereka
juga melakukan proses transfer ilmu tersebut, dalam upaya mendapatkan barokah
ilmunya. Karena barokah ilmu, dan barokah dari guru itu h bisa bersama-sama
didapatkan.
Saya juga santri, dan saya tidak pernah menginginkan dalam
hidup saya untuk menganut atau mengikuti konsep barokah ta’dzim tersbut. Bagi
saya, barokah ilmu dan barokah guru harus didapatkan secara bersamaan. Saya
harap tidak ada diantara kawan saya yang mengikuti konsep barokah ta’dzim
tersebut. Saya berharap semua kawan saya memehami tentang konsep barokah yang
sebenar-benarnya, yakni barokah ilmu dan barokah guru harus didapatkan secara
bersamaan. Tidak ada salah satu dari kedua barokah itu yang lebih penting.
Saya Cuma baru bisa ngomong, tapi saya juga mengajak
kawan-kawan saya, hususnya kawan santri saya untuk belajar bersama memehami
bahwa selain kita nagabdi, kita juga tetap semangat mengaji.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar