Selasa, 05 Januari 2016

Jadikan segalanya sebagai pelajaran

Jadikan segalanya sebagai pelajaran Menonton TV selalu identik dengan kesan buruk. Namun, fakta sebenarnya tak melulu mengarah pada pokok negatif tersebut. Selalu kita menjadi penunjang suatu kejadian atau peristiwa dalam menjadikannya sesuatu yang positif, atau pun negatif. Segala kejadian atau pun peristiwa sebenarnya membawa pasan positif ketika memang kita dapat menyikapinya dengan pemikiran yang posiitif pula. Seperti halnya ketika kita menonton acara TV. Kita sebisa mungkin meyerap segala informasi-informasi pada setiap program yang setiap harinya tersiarkan. Atau pun mengambil ibrah serta pelajaran dalam serial film yang telah kita tonton. Contohnya, ada sebuah film berjudul LUCY. Dalam film tersebut mengkisahkan sosok wanita jenius yang kejeniusan tersebut ia dapat secara tidak sengaja setelah hampir 1 kilogram narkoba jenis CPH4 masuk ke tubuhnya. Lucy ini yang nantinya akan bergabung dan menjadi salah satu anggota dari kelompok para super hero, The Avenger. Film ini wajib ditonton. Karena selain disuguhkanya banyak aksi-aksi menakjubkan, di sana juga terdapat satu pesan positif yang tentunya akan membuat kita semua tercengang tentang kapasitas dan kemampuan otak manusia yang sesungguhnya. . Dari situlah saya (sebagai penulis) mengambil pelajaran bahwa sesungguhnya yang menciptakan kita, yakni tuhan sang pencipta semesta yang terhampar luas ini telah memberikan suatu fasilitas yang teramat dahsyat pada setiap manusia berupa otak. Dalam film tersebut, kita diberitahu bahwa sesungguhnya kemampuan otak kita bisa menampung segala informasi dalam skala besar, bahkan sangat besar. Namun sangat disayangkan ketika kita sebagai manusia yang memiliki fasilitas berupa otak tersebut, tidak bisa memfungsikanya secara maksimal. Parahnya lagi, kita seakan tidak mengetahui hal tersebut. Memang, dalam film tersebut bisa saja hanya sebagai hipotesis saja. Namun dalam penelitian saja, kemampuan otak kita bisa menghafal 15.000 buku setebal ensiklopedy. Dalam penelitian saja disimpulkan seperti itu, apalagi dalam kenyataanya. Bisa saja lebih. Konon, manusia rata-rata hanya bisa memfungsikan otaknya hanya 15%. Namun dengan baru hanya 15% tersebut, peradaban seperti apa yang telah manusia buat hingga saat ini. Kecanggihan tekhnologi yang bahkan seperti mimpi pun dapat tercipta hanya karna memfungsikan 15% kemampuan otak. Bagaimana jika sudah mencapai angka 25%, 40%, 70% atau 100%. Tentunya tidak bisa kita bayangkan, peradaban super megah dan super canggih apa yang akan manusia buat ketika mereka telah mampu memfungsikan seluruh kapasitas otaknya. Albert einsten merupakan ilmuan modern abad 20 yang konon dalam penelitian, ia adalah orang pertama yang telah mampu memfungsikan kemampuan otaknya mencapai 20%. Dan dari hasil penelitian itu ia dinobatkan sebagai ilmuan tercerdas pada abad 20. Kita mungkin mengenal satu ilmuan yang katanya jarang mandi ini. Bahkan ia juga sering membolos pada jam pelajaran di kelasnya. Namun, waktu yang harusnya ia sempatkan untuk mandi dan seringnya bolos itu ia manfaatkan untuk membaca buku dengan sebanyak-banyaknya. Hingga, seseorang yang dulu pernah penderita autis ini kini menjelma menjadi ilmuan paling berpengaruh di dunia karena rumus energi masanya yang sangat terkenal, E=MC2 yang ia temukan di tengah lamunannya.

Sabtu, 02 Januari 2016

Optimis

Optimis Suatu keberhasilan atau kesuksesan tidak akan pernah terwujud ketika seseorang tidak mempunyai rasa percaya diri untuk dapat mewujudkanya. Bagaimana mungkin, ketika seseorang yang tengah mengerjakan sesuatu, namun dia sendiri tidak percaya diri untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut, tentunya kegagalanlah yang akan ia peroleh. Soalnya ketika ia mengerjakan sesuatu tersebut tidak bisa serius dan tidak bisa konsentrasi karena yang ada dalam pikiranya hanyalah ketidak mampuanya dalam mengerjakan pekerjaan tersebut. Orang yang tidak percaya dengan kemampuan kita tidak menjamin apa pun pada masa depan kita. Yang ada, adalah diri kita sendirilah yang mampu menentukan semuanya. Optimis dan positif thinking adalah dua jalan yang akan mengantarkan kita pada sukses dan keberhasilan yang sudah sepeutnya kita dapat. Ketika dua hal tersebut telah ada dan tertanam pada pribadi kita, maka ia akan menjadi sinergi antara harapan kita dengan alam yang akan menyeleksi kita menjadi apa yang kita impikan. Maka dari itu, untuk melakukan segala sesuatu, kita sedikitnya harus mengetahui apa pekerjaan yang akan kita kerjakan tersebut. Atas dasar inilah, ternyata semua ilmu itu diperlukan dan sangat penting untuk dipelajari. Kita harus tau banyak hal meski itu merupaka suatu yang tidak kita sukai. Ketika memang anda telah mengetahui atau bahkan menguasai apa pekerjaan yang akan anda kerjakan, kita gali lebih dalam lagi pengetahuan tentang hal tersebut dan pupuk kepercayaan diri anda melalui persiapan yang anda lakukan ketika menggali lebih dalam tentang hal itu. Setelah itu, berdo’alah kepada dzat yang lebih maha mengetahui dan lebih maha mengatur segala sesuatu. Niscaya kesempurnaan yang akan anda capai dari apa yang telah anda kerjakan itu. Kita tidak akan mampu merasa bisa optimis pada diri kita ketika kita tidak menguasai atau sedikitnya mengetahui apa yang akan kita lakuakan. Intinya, segala sesuatu itu penting dan sangat perlu dipelajari agar kita siap melakukan apapun. Dan perlu dicatat, orang yang benar-benar mengetahui banyak hal tidak akan pernah melakukan sedikitpun sesuatu yang buruk. Para penjahat di belahan bumi manapun, sejatinya mereka tidak mengetahui apa yang mereka perbuat. Mereka bodoh dan sangat sedikit tau tentang apa yang mereka lakukan. Orang tidak akan menembak ketika ia benar-benar mengetahui bagaimana sakitnya tertembak (ketika seseorang tersebut tidak bersalah). Orang tidak akan memperkosa ketika ia benar-benar tau dan merasakan bagaimana hinanya dia ketika harga dirinya terenggut. Begitupun seterusnya. Orang yang sukses selalu berusaha untuk berpikir positif. Karena dengan itu, ia dapat menumbuhkan pola pikir yang baik yang dapat menuntun ia pada kesuksesan. seumgguhnya, pola pikir dapat menuntun kita pada masa depan. Prosesnya, apabila kita mempunyai pola pikir yang baik, maka itu artinya kita tengah menyusun masa depan yang baik. Begitu pun sebaliknya. Jangan pernah berharap dalam hari-hari yang kita jalani selalu memerlukan sebuah keajaiban untuk menjadi apa yang kita impikan, maka disaat itulah kita akan menjadi sosok gagal yang benar-benar hancur. Karena pada saat yang sama, kita akan segera menyadari bahwasanya pada setiap tindakan yang kita lakukan selalu mengandung unsur keajaiban. Dan keajaiban itu datang dari satu penggerak dan satu kreator beserta satu penguasa mutlak yang maha ajaib.

Jumat, 01 Januari 2016

Hidup adalah perlawanan

Hidup adalah perlawanan Hidup adalah perlawanan. Perlawanan ketika kita tengah bermalas-malasan dan bagaimana untuk dapat rajin. Ketika kita menjadi seorang yang pasif atau aktif, perlawanan untuk belajar atau tidur. Dan masih banyak lagi. Namun, ketika kita benar-benar berfikir secara jernih dengan akal sehat kita, tidak mungkin keberhasilan itu akan tercapai tanpa adanya usaha keras atau upaya yang tiada henti untuk menggapai keberhasilan tersebut. Bahkan, tidak pernah ada dalam catatan sejarah bahwa orang yang berhasil itu ditempuh dengan cara bermalas-malasan atau dengan cara yang instansi. Semuanya ditempuh dengan kerja keras tanpa henti hingga sesuatu itu benar-benar terwujud. Jadi, ketika kita berada dalam perlawanan batin kita untuk tidur ataukah belajar, maka dengan sebisa mungkin kita harus memenangkan perlawanan batin kita tersebut untuk lebih memilih belajar. Itu pun ketika anda masih berharap untuk menjadi orang yang berhasil dan sukses. Dan memang itu merupakan fase tersulit untuk kita, namun tetap harus kita jalani dan kita menangkan. Sebenarnya dalam menghadapi perang batin ini, setiap manusia tentu merasakan adanya suara dari dasar hati kita, yaitu suara dari nurani kita atau kata hati. Dari situlah sebenarnya tuhan berbisik kepada manusia untuk memberi petunjuk. Sayangnya, banyak dari kita yang menghiraukan suara itu dan lebih memilih penawaran lain yang mungkin saja datang dari setan yang meneyesatkan. Padahal, sesungguhnya suara hati kita adalah suara terjernih di dalam alam semesta ini. Karena dari setulah tuhan berbicara. Dan tentunya, tuhan adalah dzat tunggal yang jauh lebih kuasa lagi mengerti jalan terbaik untuk hambanya. Tiada dalam sejarahnya, bahwa kesuksesan itu diraih dengan cara yang instan dan mudah. Segala bentuk kesuksesan atau pun keberhasilan mesti melalui proses penempaan yang keras, bila perlu, teramat keras. Seperti apa yang telah bapak proklamator kita ungkapkan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang siap jatuh dan tertatih setiap hari. Proses tersebut harus ada sebagai bentuk tamrin, atau latihan melatih mental bangsa agar benar-benar siap bersaing dengan bangsa lain di garis terdepan. Orang yang telah melalui proses tersebut adalah orang yang pantas dan telah siap untuk berhasil dan sukses. Dalam realitanya, para orang-orang berhasil di seluruh dunia saat ini, memulai perjalanan awal mereka menuju kesuksesan ialah dengan melalui proses keras tersebut. Mereka cenderung menghindari zona nyamannya. Karena mereka mempunyai segumpal prinsip kokoh dalam diri bahwa zona nyaman hanya akan membuat mereka terlena dan menumbuhkan sifat malas. Dan memang sesungguhnya proses-proses tersebutlah yang mennjadi perangkai masa depan mereka dan juga masa depan kita. Apabila mereka tetap betah pada zona nyaman tersebut, maka yang tecipta adalah diri yang lemah karena tidak terbiasa menjalani proses keras. Mereka pun akan menjadi diri yang mudah frustasi hingga berujung pada susahnya jalan menuju kesuksesan. Disitulah sejatinya kegagalan akan terlahir. Jika kita mempunyai masalah, cobalah untuk tenang dan tidak terlalu tenggelam karenanya. Hilangkan persepsi sulit tentang masalah tersebut dan diskusikan dengan seseorang yang telah kita percaya dapat memberikan solusi terhadap masalah tersebut. Setidaknya, dia mau mendengar cerita kita tentang masalah tersebut. Terkadang, memang yang membuat kita merasa tidak mampu menyelesaikan masalah itu karena kita terlalu memikirkan solusi dari penyelesaian itu sendiri. Kita tidak berpikir untuk meminta bantuan pada orang lain. Padahal, di dunia ini kita tidak diciptakan sendiri. Melainkan bersama dengan orang-orang yang ada dan hidup di sekitar kita. Ceritakan masalah kita pada salah satu diantara mereka. Biasanya, ketika seseorang mendapat masalah yang dirasa berat untuknya, kemudian ia menceritakan masalah tersebut kepada sahabat atau orang lain, kita akan sedikit merasa beban kita telah berkurang. Dan rasa tenang akan muncul dalam diri kita, yang kemudian menjernihkan otak kita untuk berpikir dan menyelesaikan masalah tersebut.

Sabtu, 26 Desember 2015

melangkah menuju kebebasan

Telah kita ketahui bahwa semua orang di lapisan bumi mana pun, begitu mendambakan kehidupan yang baik, nyaman, damai dan nyata, serta merengkuh keberhasilan menjadi yang terbaik. Bukan hanya sekedar di dunia, melainkan juga di akhirat kelak. Namun yang menjadi masalah, hampir semua orang tidak mau menjalani proses pahitnya. Semua hanya tahu dan melihat manisnya saja, tanpa ingin tahu dan juga tanpa ingin merasakan bagaiman semua manis itu bisa terjadi dan terlaksana. Semua orang hanya berkeinginan untuk mendapatkan sesuatu dengan cara yang instan. Sesungguhnya, inilah dampak buruk dari perkembangan tekhnologi era globalisasi ini. Mereka menciptakan berbagai instansi-instansi yang sejatinya melahirkan sesuatu yang kurang baik. Bahkan cenderung buruk. Bagaimana tidak, dengan perkembangan tekhnologi yang begitu pesat ini, orang-orang benar-benar telah dimanjakan hingga menumbuhkan sifat malas dan cenderung tidak mau bekerja keras untuk memperoleh sesuatu. Mereka selalu berdalih, “segala keberhasilan dari perkembangan tekhnologi saat ini tentunya untuk memudahkan orang-orang bukan”. Mungkin, pernyataan tersebut tidak sepenuhnya salah. Namun ada satu hal yang sangat perlu kita sadari bahwa nenek moyang kita, yang telah membangun peradaban manusia sebegini hebat telah menitipkan suatu misi, yakni untuk mengembangkanya agar menjadi lebih baik lagi. Bukan hanya untuk dinikmati saja, melainkan mereka menitipkan misi perbaikan untuk peredaban manusia selanjutnya, yaitu masa dimana para regenaerasi kita hidup dan juga tentunya yang mengemban misi yang sama seperti kita. Dan begitu seterusnya. Seorang ilmuan ahli Fisika asal Inggris, St. Issac Newton beranggapan bahwa, tidak ada satu pun sesautu yang bersifat instan di dunia ini, yang menimbulkan dampak positif. Segala yang instansi di dunia ini cenderung merusak. Dan bukti realitanya memang demikian adanya. Banyak orang yang ingin berhasil, namun tidak mau menjalani prosesnya. Tidak mau bekerja keras, tidak mau melangkah, dan tidak mau menerima segala resiko. Itu seperti pandangan orang yang tengah menghayal dan bermimpi di siang bolong. Bahkan, mungkin itu mendekati cara berpikir orang gila. Mulai sekarang, jika anda masih berkeinginan untuk berhasil, maka tanamkan prisnsip dalam diri anda masing-masing untuk mau bersabar menjalani prosesnya. Siap untuk menerima konsekuensi, dan mulailah melangkah. Tanpa mulai melangkah, anda tidak akan kemana-mana dan tidak akan mendapatkan apa-apa. Jangan hanya diam dan melamun di tempat anda. Dedikasikan hidup anda untuk apa yang anda sukai, bekerja keras secara total dan bersabarlah. Anda pasti akan menemui jalan sukses seperti apa yang anda harapkan. Karena sebuah hasil itu di ukur dari kerja keras seseorang dalam menggapai sesuatu. Telah banyak contoh yang dapat kita teladani tentang kerja keras dan prinsip pantang menyerah yang selalu berujung pada keberhasilan dan kesuksesan. Ingat, tuhan tidak tidur. Ia menyaksikan hambanya yang besungguh-sungguh, yang mengharapkan sesuatu darinya berupa mimpi atau cita-cita kita. Setelah ia menyaksikan keikhlasan dan keridhoan dari hambanya dalam menjalani proses menuju keberhasilan, maka ia akan senantiasa memberikan kemudahan dan menuntun kita pada keberhasilan dan kesuksesan kita. Pada esok dimana kedamaian dan kebahagiaan hidup telah kita rengkuh dengan kerja keras. Sebuah hasil yang di dapat dengan kerja keras tentunya akan lebih terasa nikmat dari pada apa yang telah kita dapat secara instan. Hati tidak akan memungkiri hal itu dimana kepuasan adalah sebagai tolak ukur utama dalam menilai sebuah kenikmatan.

Rabu, 23 Desember 2015

jangan pernah menyerah

Hidup adalah sebuah pilihan. Memang ungkapan itu bisa dikatakan benar. Namun, jika kita berbicara tentang kesempurnaan untuk menuju keberhasilan dan kesuksesan kehidupan kita, maka dalam sebuah keputusan yang kita ambil tersebut akan menimbulkan konsekuensi yang harus kita terima. Karena itu merupakan bentuk dari pertanggungjawaban kita untuk hidup dan kesuksesan kita. Ketika kita tidak mampu mempertanggungjawabkan tindakan kita, terkadang itu akan menghancurkan jalan kita menuju kesuksesan. Kita akan kebingungan hingga ahirnya merasa putus asa. Namun itu tadi, kita tidak boleh menyerah hanya karena satu kesalahan yang kita buat. Karena menurut Top Ittiphat, ketika kita menyerah, itu berarti kita hancur, kita habis, dan, gagal. “Apapun yang terjadi jangan pernah menyerah, kalau menyerah habislah sudah.” (Top Ittipat) Banyak sekali para tokoh yang berhasil namun dengan menempuh jalan yang berbeda-beda. Semuanya selalu menempuhnya dengan kerja keras menunggu tangga kesuksesan itu. Ketika berbuat kesalahan, maka ia menempuh jalan lain untuk tujuan yang sama, yaitu kesuksesan hidup. Kisah Seorang Thomas Alfa Edisson dapat dijadikan contoh untuk kita semua tentang betapa kerja keras itu juga membutuhkan sebuah kesabaran. Ia harus mencoba membuat bola lampu sebanyak 9.999 kali percobaan sebelum berhasil pada percobaan yang ke 10.000. Masih banyak lagi proses-proses terjal nan panjang menuju kesuksesan dari para tokoh-tokoh lain yang dapat kita jadikan contoh bahwa kesuksesan itu dapat diraih dengan segumpal kesabaran dalam menikmati perjalanan prosesnya. Marc zurcerberg pun pernah memberikan kunci suksesnya dengan 3 kata, yaitu, “jangan pernah menyerah”. Sebenarnya, konsep jangan pernah menyerah ini juga dapat kita temukan di dalam Al-qur’an. Dimana allah pernah berkata, “Sesungguhnya, allah tidak pernah memberikan cobaan atau masalah yang tidak bisa di atasi oleh hambanya”. Sebenarnya, konsep kalamullah tersebut sejalan dengan konsep “jangan pernah menyerah”. Karena, jika menilik bunyi ayat tersebut, ketika kita dihadapkan dengan sebuah masalah, tentunya tuhan sudah tau dan menyiapkan solusinya. Tinggal, masalahnya ada pada diri kita. Siapkah kita menjalani prosesnya dalam perjalanan menemukan solusi tersebut untuk tujuan sukses kita. Sebuah proses menuju kesuksesan sering kali begitu terjal. Namun itu bukan karena alasan. Analogikan saja kita sebagai besi. Untuk menjadi pedang yang indah, tajam, dan bernilai, tentunya besi itu harus melewati proses penempaan terlebih dahulu. Tentunya kita tau bagaimana kerasnya proses penempaan besi menjadi pedang tersebut. Begitu pun perjalanan hidup kita menuju kesuksesan yang tentunya juga harus melalui proses yang sama terjal, sama sulit, dan sama keras layaknya besi tadi. Kita jangan terlena dan terjebak pada zona nyaman terlalu lama. Kita harus terbiasa sakit, dan tertatih agar kita terbiasa, hingga kita benar-benar kuat dan tegar dengan masalah sebesar dan sesulit apapun. Dari proses itulah prinsip “Pantang Menyerah” akan terbentuk. Sekarang mulailah melupakan sesuatu yang tidak terlalu penting dan mulailah merangkak menuju senja yang telah engkau mimpikan sejak kecil. Berkelanalah, dan bebaskan pikiran mu dari semua yang telah menjerumuskan mu. Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk melangkah maju. Anda akan mendapatkan segala apapun yang anda mau ketika anda mampu membuktikan dan mau mewujudkan. Kelanakan pikiran mu...! ada begitu banyak hal menarik dan begitu penting di luar sana yang perlu dan harus anda tau serta anda coba. Tekuni segalanya, dan peroleh segalanya. Itu layak bagi orang yang telah melakukan seseuatu hingga pada limitnya. Orang yang berdedikasi tinggi dan bekerja dengan prinsip totalitasnya. Pelajarilah semuanya, dan dapatkan semua manfaat hingga sejuta hal positifnya untuk masa depan anda. Tidak ada ketekunan yang tidak menghasilkan sesuatu. Ketika anda menginginkan sesuatu, maka kejarlah tanpa henti, tanpa lelah hingga anda benar-benar mampu mengenggamnya, hingga anda benar-benar mampu mencengkeram dunia ini dengan kepalan tangan anda. Lakukanlah, karena dunia ini di sediakan untuk kita menjelajah. Mencari tau segala apa yang ada dan tersedia untuk kita di dalamnya. Berkelana lah sejauh mungkin hingga menerobos cakrawala. Ada satu sel yang telah tuhan ciptakan hingga ia tumbuh dan membawa ia pada proses kemenangan, yaitu menjadi diri anda sekarang. Anda memang diciptakan dari sesuatu yang kecil, bahkan sangat kecil. Namun tuhan telah atau malah selalu memberikan potensi dan tujuan yang jauh lebih besar dari apa yang anda pikirkan. Tuhan telah mengajarkan dan mendesain anda untuk meraih sebuah kemenangan. Tunjukkan, bahwa anda dulu pernah menjadi juara dengan menjadi juara lagi sisaat ini. Dengan meraih sebuah kesuksesan mimpi dan harapan anda. Jangan terlarut pada masalah yang kini tengah merundung kita. Bukankah kita pernah berkompetisi pada even yang berskala besar. Tepatnya pada prosres penciptaan diri anda itu. Lalu lihatlah diri anda sekarang, asal mula anda adalah sesosok juara. Apa anda lupa? Dan apakah anda tidak malu ketika sekarang anda kalah hanya karena satu masalah, yaitu dengan tidak mampunya anda melupakan satu wajah indah dari makhluk ciptaan tuhan juga? Bangun dan berpikirlah secara jernih. Bergegas dan lakukan apa yang anda dapat lakukan sekarang. Tunjukan segala yang terbaik dari upaya anda, berupa kerja keras untuk menjadi nomor satu dari apa yang menjadi mimpi anda. Dan setelah semuanya selesai, percayalah bahwa tuhan akan memberikan segala apa pun yang anda mau ketika memanng anda mau bersungguh-sungguh untuk mewujudkan sejuta mimpi anda tersebut. Tidak terkecuali dia. Mulailah melangkah, nikmati prosesnya dengan bersabar untuk mencapai mimpi mu dulu. Sesungguhnya itu yang lebih penting bagi mu untuk saat ini. Tuhan telah memeberikan didikan serta pelajaran yang begitu besar. Yang begitu berbeda, dan begitu indah. Seperti Itulah didikan ala tuhan. Tuhan menghendaki segala yang terjadi di dunia ini bukan tanpa alasan, melainkan memang ia merencanakan sesuatu yang tentunya jauh dari pemikiran kita. Kita tidak boleh semena-mena menolak apa yang telah dikehendakinya karena memang ia yang lebih berhak menentukan dan ia maha tau apa yang terbaik bagi seluruh hamba-hambanya. Dalam sebuah buku pernah di ungkapkan, bahwa memang rencana tuhan jauh lebih indah dari apa telah kita rencanakan. Tinggal bagaimana anda untuk bersabar dalam menjalani prosesnya hingga rencana tuhan itu dapat anda ketahui dan anda terima dengan baik. Sebenarnya, lagi-lagi bersabar adalah kunci utamanya. Ketika kita mampu menjalankan sebuah sifat sabar, maka kita akan mampu mengontrol tindakan yang akan kita lakukan. Tindakan yang terkontrol cenderung menuntun kita pada sebuah hasil yang positif. Kesimpulanya, kita harus benar-benar mampu bersabar dalam menggapai sebuah keberhasilan dan kesuksesan. Ketika kita tidak mampu untuk bersabar, maka segara mulailah belajar melatih diri untuk mampu bersabar. Dan belajar bersabar selalu dapat kita temui dari serentetan penglaman-pengalaman kita sehari-hari. Serta pengalaman bukanlah sebuah objek kajian yang singkat untuk dapat dipahami dan dimengerti. Pengalaman adalah proses panjang terhadap pembentukan diri kita secara utuh dimana alam adalah sebagai penyeleksinya. Kita begitu sering mendapati tulisan “pengalaman adalah guru terbaik”. Dalam perjalananya, itu memang benar. Di samping alam adalah layaknya sebuah wadah yang tak kunjung berhenti meyuguhkan seretetan pelajaran dalam setiap detik masanya, pengalaman merupakan mediator alam yang baik dalam menyampaikan pesanya dari seluruh peristiwa yang terjadi dalam realitas kehidupan yang benar-benar nyata. Pengalaman mampu menyampaikan pesannya dengan begitu baik dan begitu halus tentang segala kondisi yang selalu manusia rasakan. Ia menyampaikan rasa sakit, bahagia, kesedihan, kesenangan dan masih banyak lagi berjuta rasa yang selama ini kita alami. Dan itu, terus terjadi tiada henti hingga sang alam benar-benar telah dihentikan dalam aktivitasnya oleh sang pengatur dan pencipta alam itu sendiri. Alam adalah mediator terbaik untuk merenung. Tentang segala fenomenanya yang sering tak masuk akal, juga tentang pesona keindahan serta kemisteriusanya yang mengagumkan. Tak sedikit orang yang mendapatkan kesadaran dan hidayah setelah mereka merenungi betapa maha dahsyat susunan dan literatur berjalannya sistem pengatur alam ini. Ilmuan ahli fisika, Albert Einsten pernah berpikir tentang alam ini. Menurutnya, bagaimana mungkin, berjuta-juta materi yang ada dan simpang siur di ruang kosmos yang terhampar luas sana, berjalan dengan sangat rapi tanpa adanya materi yang saling bertabrakan jika tidak ada yang mengaturnya. Tentunya, di balik semua itu, ada sang kreator sekaligus pengatur sistemnya. Dan sang pengatur tertsebut adalah dzat yang pastinya mempuyai kekuasaan mutlak atas alam ini. Pernahkah kita berpikir hingga sebegitu jauh dan begitu dasar? Lalu, setelah mengetahui semua itu, masihkah kita bertanya dan tidak percaya pada sang kreator pengatur sitem tersebut.

Selasa, 22 Desember 2015

Bumi Pertiwi

Bumi Indonesia Banyak orang berpendapat tentang Bumi Pertiwi kita. Entah itu dalam aspek alamnya, intelegensinya, budayanya, hingga olah raganya pun tak luput dari penilaian. Namun karena keterbatasan pengetahuan, banyak dari mereka melahirkan pendapat negatif tak berujung hingga ke dasar bahasan mereka. Mereka hanya tau kebobrokan bangsa ini tanpa berusaha mencari tau sebanyak-banyaknya tentang kelebihan atau pun kebaikan dari bangsanya. Memang, berita atau pun artikel-artikel yang membahas secara begitu detail tentang sisi negatif dari negara kita cenderung lebih banyak dari pada bahan bacaan-bacaan yang mengandung unsur-unsur positif dalam negri kita, yang dari semua bacaan-bacaan tersebut dapat membentuk pola pikir kita tentang Indonseia. Ketika kita terlalu sering menjumpai bacaan yang negatif tentang Indonesia, maka dengan sendirinya alam bawah sadar kita akan menyimpan pandangan yang temuat dalam wacana tersebut sehingga di waktu yang akan datang, pandangan dalam wacana tersebut akan kita ikuti dan kita benarkan. Begitu pun sebaliknya. Entah ini salah siapa? Namun, bisakah kita berpikir untuk lebih positif tentang negri kita. Jika memang kita tidak mampu, kita bisa belajar dengan mencari artikel-artikel atau bahan bacaan yang mengandung unsur positif dari negri kita melalui internet atau pun dari mana saja. Tentunya, di samping membantu menambah wawasan kita tentang Bumi Pertiwi, kita juga dapat belajar untuk mengembangkan atau pun melahirkan cara berpikir positif yang mungkin saja dapat terbentuk dari wacana-wacana yang telah kita baca dan kita pahami. Sehingga, ketika kita memang telah benar-benar mengetahui tentang seluk beluk negri kita secara mendetail, maka, sedikitnya kita bisa mengoreksi apa saja kekurangan dari negri kita, serta memungkinkan kita untuk bisa memberikan atau pun menemukan solusinya. Ayo, jangan saja kita hanya mengecam dan mencela atas dasar pengetahuan kita yang dangkal tentang Bumi Pertiwi. Mari bangun bersama dengan daya dan kemampuan yang kita miliki. Lakukan apa yang bisa kita lakukan untuk Bumi Pertiwi. Beri apa yang kita punya untuk bangsa yang masih terlelap ini. Dorong ia dengan semangat mu yang berapi-api sehingga ia kembali terbang bagaikan Garuda sebagaimana lambangnya yang hingga kini masih berdiri kokoh dan bertebaran di seluruh penjuru Nusantara. Bangun kembali nama Indonesia hingga menjulang tinggi menerjang cakrawala. Ayo, mari bersama melanjutkan perjuangan para pahlawan bangsa kita, khususnya bapak proklamator kita yang dulu telah berjuang begitu gigih dalam upaya memajukan bangsa. Ingat, perjuangan saja harus menerjang para penjajah dari negri kita. Jangan terlalu memandang sempit kata perjuangan yang hanya identik dengan “mengusir para penjajah”. Perjuangan itu adalah melakukan tindakan positif yang di tujukan untuk kita, orang-orang di sekitar kita, juga untuk bangsa kita. Entah itu dalam bentuk belajar, menolong sesama, juga menghargai sesuatu tentang apa saja, dan masih banyak lagi yang lainya. Sekali lagi, lakukan apa yang bisa kita lakukan untuk negri kita dalam rangka meneruskan perjuangan para pahlawan kita menuju Indonesia yang benar-benar merdeka. Dahulu, kita punya Bung Karno. Sosok tergigih dalam menjunjung tinggi nama negri kita. Karena kehebatan beliau, nama indonesia dapat dikenal di seluruh penjuru dunia. Belaiu mendedikasikan seluruh hidupnya untuk negri ini, Bumi Pertiwi. Apakah kita merasa nyaman dengan ketertinggalan bangsa kita. Tentunya tidak bukan? Maka dari itu ayo, mari bersama bangun bangsa ini agar kembali meraih kejayaan seperti apa yang telah kita raih di masa lalu. Bahkan harus lebih jaya dari kejayaan masa lalu. Dan untuk meraih itu kembali, kita harus merubah diri kita terlebih dahulu. Bukankah ada sebuah filosofi mengatakan, ‘ketika kita mampu merubah diri kita, maka kita bisa merubah segalanya”. Merubah pandangan kita terhadap bumi pertiwi, agar tumbuh rasa cinta. Bisa dengan mencari tau sebanyak-banyaknya keunggulan dan segala aspek positif dari negri kita, jangan hanya tau kebobrokanya saja yang nantinya melahirkan kesan jelek bumi pertiwi pada benak kita semua. Setelah itu, berkreasilah untuk bangsa dan junjung setinggi-tingginya. Ingat, “hubbul wathon minal iman”, mencintai tanah air pun merupakan sebagian dari iman. Sebenarnya, jika memang benar-benar kita sadari, apa sih yang negri kita tidak punya? Orang jenius? Kita punya Bj habiebie, Muhammad arief budiman, Prof. Khoirul anwar, Prof dr. Ken kawan soetanto, Yanuar nugroho dan masih banyak lagi orang-orang jenius lainya. Jika kita tau kiprah mereka, tentunya kalian pun akan meyakini mereka pun mampu menuntun kita bersama bangsa kita untuk bisa bersaing dengan bangsa maju lainya. Intelegensi mereka tidak kalah hebat dengan intelegensi-intelegensi barat lainya. Bahkan, sosok Habiebie begitu teramat di hargai oleh bangsa Jerman. Itu tidak lain karena kejeniusan beliau yang merupakan orang Indonesia. Apa kita kekurangan tekhnologi? melalui mereka, kita bisa belajar dan mengembangkan tekhnologi secanggih bangsa barat. Bahkan Habiebie dalam pidatonya pernah berkata, "...Saya bilang ke Presiden, kasih saya uang 500 juta Dollar dan N250 akan menjadi pesawat yang terhebat yang mengalahkan ATR, Bombardier, Dornier, Embraer dll dan kita tak perlu tergantung dengan negara manapun. Tapi keputusan telah diambil dan para karyawan IPTN yang berjumlah 16 ribu harus mengais rejeki di negeri orang dan gilanya lagi kita yang beli pesawat negara mereka!”. Jika kita melihat dari pengalaman Habiebie, dapat kita simpulkan bahwa negri kita, khususnya pemerintah, tidak percaya kepada orang Indonesia sendiri. Mereka lebih percaya pada bangsa lain, terlebih bangsa barat. Mereka lebih percaya dan lebih suka memberi untung kepada bangsa lain dari pada memberi untung kepada bangsa sendiri. Parahnya lagi, banyak dari kita pun yang lebih mengagumi hasil karya bangsa lain tanpa berusaha untuk mencoba belajar berkarya sendiri dan bertujuan mmengungguli hasil karya bangsa lain. Bukankah Bapak Proklamator kita telah menanamkan prinsip berdikari dan tidak bergantung pada bangsa lain. Bangsa lain hanya memperalat kita untuk berusaha mengeruk kekayaan bangsa kita melalui jalinan kerjasama dengan mereka. Apakah kita tidak percaya juga pada Bapak Proklamator kita yang jelas-jelas telah mendedikasikan seluruh hidupnya untuk negri kita tercinta ini?. Apakah kita kekurangan sumber daya alam? Apa kita juga kekurangan kebudayaan? Betapa alam negri kita begitu melimpah ruah dari pada negri lain. Kekayaaan flora dan fauna negri kita dapat memikat para pelancong manca negara untuk menambah dan membangun pundi-pundi perekonomian negri kita agar lebih stabil. Kekayaan alam bawah laut dan obyek wisata yang tersedia di negri kita juga telah mempunyai kelas tersendiri di pentas obyek wisata dunia. Kekayaan budaya juga mampu menjadi penghias dan penyempurna tentang betapa mengagumkan negri kita. Keragaman budaya dari sabang sampai merauke menjadi keunggulan negri kita dari negri lain. Lalu masihkah kita merasa tidak mampu menjadi bangsa yang lebih maju dari bangsa yang lain? Sesungguhnya, kita hanya kurang kesadaran. Kita kurang sadar kalau ternyata kita punya tugas untuk mengemudi negri kita kearah yang lebih baik, membawanya kembali menuju Indonesia merdeka. Serta kita pun harus tahu dan sadar bahwa, untuk mengubah semuanya (bangsa kita) kita harus memulainya dengan merubah diri kita sendiri untuk selalu memberikan yang terbaik dalam setiap langkah yang kita lakukan. Negri kita memiliki segalanya untuk bermetamorfosis menjadi negara yang maju. Sekarang, mari kita bersama melanjutkan perjuangan mewujudkan misi bapak proklamator kita menuju Indonesia yang benar-benar merdeka yang dulu sempat tersendat karena terlenanya kita pada apa yang telah kita raih di masa lalu.

Semua adalah sama

Lahirlah untuk menjadi juara Di dunia ini, kita semua tau bahwa tidak ada satu pun manusia yang tidak menginginkan derajat tertinggi. Semua saling berlomba menjadi yang terbaik. Seorang siswa di dalam kelasnya selalu menginginkan prestasi tertinggi dan menjadi yang terbaik di kelasnya, seorang hecker juga mempunyai keinginan sebagai seorang ahli dunia maya yang handal dan menjadi yang terbaik, dan masih banyak lagi. Kita sendiri tidak bisa mengingkari dalam hati kita yang paling dasar bahwa kita selalu ingin menjadi yang terbaik dalam segala hal, khususnya dalam keahlian atau potensi diri kita. Dan, itu telah menjadi sesuatu yang wajar karena ternyata tuhan pun telah mendesain kita dari suatu hal kecil yang telah menjadi juara. Dulu, beberapa tahun lalu ketika kita belum dilahirkan, ada tetes air yang di dalamnya menyimpan milyaran sel yang telah di hasilkan oleh pergulatan keras antara dua insan yang tengah beribadah, yakni tetes air mani. Dari milyaran sel yang tersimpan di dalam setetes air mani tersebut, hanya setu sel terbaik saja yang nantinya akan membuahi kantung rahim. Satu sel juara tersebutlah yang nantinya akan membentuk salah satu dari diri kita. Dari proses itulah kita tahu, sejatinya seluruh mahluk di dunia ini tercipta dari bahan yang telah menjadi juara. tuhan telah mendesain kita menjadi pemenang, menjadi sosok juara. namun, ironisnya, di dunia ini masih saja banyak orang yang pesimis untuk menjadi yang terbaik entah dalam lingkup ruang kelas atau pun persaingan ranah berskala besar . Harusnya kita merenungi proses tersebut. Dulu saja ketika kita hanya sekecil sel dan bersaing dengan milyaran sel lainya, namun tak menghalangi sel tersebut untuk menjadi yang terbaik. Tahukah anda? di dalam buku ESQ dijelaskan, sebuah penelitian di Amerika memperkirakan ada 100 trilun sel di dalam diri setiap manusia. Dan di setiap sel tersebut termuat 23 pasang kromosom yang setiap pasang kromosomnya menyimpan 3 milyar pasang alfabet DNA. Dan taukah anda, jika alfabet DNA itu di bentang kan, maka panjangnya akan mencapai 300 kali putaran jarak bumi dengan matahari. Menurut seorang peneliti juga, di katakan bahwa di dalam tubuh setiap manusia itu menyimpan energi listrik yang begitu dahsyat. Konon, besar energi listrik dari setiap manusia dapat memasok listrik satu pulau jawa secara penuh. Hanya saja, energi listrik yang begitu besar itu tidak dapat terkontrol hingga ahirnya tidak tampak sedikit pun tentang adanya energi listrik tersebut. Kita tidak perlu kaget ketika mengetahui segala hal hebat yang ada di dalam tubuh kita, karena sesungguhnya tuhan kita telah memberitahu kepada kita dari kalam-kalamnya yang suci dan tidak mungkin ada kebohongan, yakni manusia adalah makhluk yang paling sempurna di antara makhluk-makhluk tuhan yang lain. Manusia adalah makhluk yang paling sempurna dan di anugerahkan kepada mereka berupa akal agar mereka mampu melakukan pencarian jati diri, membaca dan berpikir akan kemegahan serta kebesaran kerajaan tuhanya, juga berpikir tentang ilmu tuhan yang tiada batasnya. Setelah mengetahui bahwa kita sebagai manusia di beri anugerah yang begitu besar oleh tuhan kita, lantas, masihkah kita merasa ragu untuk bisa menjadi yang terbaik? Sebenarnya sudah tidak ada lagi alasan kita untuk pesimis dalam perjalanan kita menuju keberhasilan. Hanya kemauan saja yang tidak kita miliki. Mulailah bermimpi dan bersiap untuk melakukan kerja keras untuk mengejar mimpi anda. Seperti pernyataan yang pernah dikatakan oleh bapak proklamator kita, “ kita ingin menjadi negara yang tertatih setiap hari, kita ingin menjadi negara yang di gembleng oleh keadaan, digembleng hampir hancur lembur bangun kembali, digembleng hampir hancur lebur bangkit kembali. Hanya dengan jalan demikianlah kita dapat menjadi negara yang otot kawat tulang besi”. Dari ungkapan tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa keberhasilan hanya dapat diperoleh dengan kerja keras dan jatuh bangun. Tidak menangis dan menyerah untuk menggapai mimpi. Tertatih merupakan pengalaman dimana kita dapat belajar menumbuhkan ketegaran dan prinsip kita. Tolok ukur dari keteguhan prinsip kita dapat dilihat dari sebanyak mana dan sepanjang mana perjalanan terjal kita pada proses merengkuh kesuksesan mimpi kita. Karena dari situ kita bisa melihat seberapa besar prinsip keyakinan kita. Separti halnya sebuah berlian atau pun permata. Untuk menghasilkan berlian atau permata yang indah, tentu saja memerlukan proses kerja keras yang lebih sulit. Begitu pun hidup kita. Ketika kita mendambakan hidup bahagia, yang damai, yang nyaman, yang sesuai harapan kita, tentunya kita harus siap berjuang keras dan pantang menyerah untuk dapat mewujudkanya. Karena, pantang menyerah dan siap berjuang keras (totalitas) adalah modal utama seseorang untuk menempuh keberhasilanya. Tanpa itu semua, kita hanya akan menjadi seseorang yang tenggelam oleh lautan mimpi kita sendiri. Sulit memang, tetapi kita harus tetap memulai dengan langkah seperti itu, yaitu dengan semangat pantang menyerah, dan usaha total kita dalam merengkuh mimpi dan cita-cita. Mengeluh dan merasa puas adalah faktor dimana kita tidak akan mampu memperbaiki keadaan yang ada. Ia akan terpuruk di tempat diamana ia merasa telah berhasil atau pun merasa gagal. Ketika kita tengah mendapati kondisi yang baik, maka tetaplah untuk menjaga posisi itu, juga mencoba memperbaiki segala kekurangan yang ada. Jangan sampai terlena pada apa yang telah kita peroleh sehingga tidak bisa mencoba untuk bisa lebih baik lagi (Kaizen).